Rabu, 15 Mei 2013

Turki cabut larangan berjilbab di sekolah agama


Pemerintah Turki akhirnya mencabut larangan pemakaian jilbab bagi pelajar putri di sekolah agama. Namun, langkah ini mendapat kritikan dari kelompok sekuler. Mereka melihat tindakan ini menjadi bukti pemerintah Turki ingin menerapkan syariat Islam.


Stasiun Al Arabiya melaporkan, Kamis (29/11), sektor pendidikan memang menjadi dasar bagi kelompok konservatif untuk mendukung Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan. Alhasil, kelompok sekuler menuduh Erdogan ingin memberlakukan syariat Islam secara sembunyi-sembunyi.

Kelompok sekuler takut jika langkah itu berlaku tahun ini dapat menghambat reformasi di bidang pendidikan. Namun, Erdogan mengatakan kebijakan ini untuk meningkatkan keagamaan bagi kaum muda serta Partai Keadilan dan Pembangunan. 

Erdogan mengatakan aturan itu juga mengakhiri setiap pelajar memakai seragam sekolah. Dia menyebut keputusan ini merupakan jawaban pemerintah atas tuntutan masyarakat. "Setiap orang tua boleh memakaikan baju bagi anak mereka sesuai kemauan mereka," kata Erdogan saat menggelar jumpa pers di Ibu Kota Madrid, Spanyol, dua hari lalu.

Peraturan terbaru ini telah diumumkan dua hari lalu dan akan berlaku tahun depan. Bahkan, setiap pelajar dari sekolah-sekolah umum nantinya dapat menggunakan jilbab saat mata pelajaran Alquran.

Perseteruan antara kelompok agama dan elite sekuler menjadi salah satu konflik sengit dalam kehidupan bermasyarakat di Turki.




Redaktur : Gustian Pa.H
Reporter : Vincent Asido Panggabean

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.