Tidak jelas, apakah ketiga warga Emirat itu merupakan tersangka tambahan dalam serangan yang terjadi hari Minggu (5/5/13) itu atau termasuk dalam 4 penyerang yang awalnya diidentifikasi sebagai warga Saudi.
Uni Emirat Arab mengatakan 3 warganya ditahan terkait peristiwa serangan bom di sebuah gereja Katolik Roma di Tanzania utara.
"Kami terus mengikuti perkembangan 3 warga yang ditahan di Tanzania itu," kata Menteri Luar Negeri UEA di akun Twitter-nya hari Rabu (8/5/13).
Tidak jelas, apakah ketiga warga Emirat itu merupakan tersangka tambahan dalam serangan yang terjadi hari Minggu (5/5/13) itu atau termasuk dalam 4� penyerang yang awalnya diidentifikasi sebagai warga Saudi.
Serangan itu terjadi dalam Misa perdana Gereja Katolik Roma St Joseph Mfanyakazi di pinggiran Olasti di kota Arusha yang mayoritas penduduknya adalah Kristen.
Menurut Reuters, pejabat Tanzania awalnya mengatakan empat warga Saudi telah ditahan setelah serangan itu. Tapi pemerintah kemudian mengatakan mereka adalah warga asing asal Timur Tengah tanpa menyebutkan kewarganegaraan mereka.
Menurut laporan Selasa (7/5/13), Duta Besar Arab Saudi untuk Tanzania, Hani Abdallah Mo'menah mengatakan di Dar es Salaam bahwa satu warga Arab Saudi dan 3 warga Emirat telah ditangkap.
Dalam serangan bom itu, 2 warga tewas dan 60 lainnya terluka. Serangan itu disebut Presiden Tanzania, Jakaya Kikwete sebagai sebuah aksi terorisme.
Duta Besar Vatikan untuk Tanzania dan Uskup Agung Arusha juga menghadiri misa itu. Tapi keduanya dilaporkan tidak terluka.
Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Tanzania pernah menghadapi serangan serupa yang menargetkan baik Muslim dan Kristen.
Redaktur : Gustian Pa.H
Sumber : IT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar